Wednesday 29 August 2012

Ibuk,

Pengarang: Iwan Setyawan
Halaman: 293
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama, Juni 2012


"Hidup adalah perjalanan untuk membangun rumah untuk hati. Mencari penutup lubang-lubang kekecewaan, penderitaan, ketidakpastian, dan keraguan. Akan penuh dengan perjuangan. Dan itu yang akan membuat sebuah rumah indah"


Bercerita tentang rumah tangga seorang perempuan yang tak lulus SD bersuamikan seorang sopir angkot yang tak lulus SMP. Kehidupan mereka yang jauh dari kata layak tak membuat mereka berkeluh kesah setiap hari. Menghidupi 5 orang anak dengan keuangan yang hanya ditopang dari hasil menarik angkot di Batu bukan perkara mudah. Tapi, Ibuk dan Bapak sudah bertekat untuk membuat anak-anak mereka sama dengan anak-anak yang lain. Bisa kenyang setiap hari, bisa beli baju baru, dan SEKOLAH. Yah, mereka sudah bertekad untuk menyekolahkan kelima anak-anaknya hingga jadi SARJANA.

"koen kudu sekolah. Uripmu cek gak soro koyok aku, Nduk! Aku gak lulus SD. Gak iso opo-opo. Aku mek iso masak tok. Ojo koyok aku yo Nduk! Cukup aku ae sing gak sekolah...", Kata Ibuk.

Kegigihan ibuk untuk berhemat setiap hari dan mengumpulkan receh di bawah bantal akhirnya berhasil membuat tawa di kelima anak-nya tak pernah pudar. Mereka berlima sekolah di sekolah terbaik di Batu. Bisa beli sepatu dan buku baru. Meski ibuk harus rela menggadaikan satu-satunya perhiasan emas yang dia miliki atau meminjam uang kepada tukang kredit. 
Kelima anak ibuk tumbuh menjadi pribadi yang hebat. Lima-limanya anak pintar. Lima-lima-nya berhasil meraih gelar sarjana. Dan yang paling penting, lima-limanya bisa membahagiakan ibuk dan bapak.

Kisah berlanjut, dengan diterimanya satu-satunya anak laki-laki ibuk untuk bekerja di negeri paman sam. Cerita suka-duka Bayek selama disana penuh dengan drama. Bagaimana perjuangan Bayek untuk memenuhi kebutuhan finansial ibuk, bapak, dan saudara-saudara perempuannya di tanah air.
Yah, ini kisah hidup yang penuh dengan rasa dan warna. 

Buku ini adalah karya hidup dari penulis. Pengalaman hidupnya bersama ibuk, bapak, dan ke-empat saudara perempuannya dia tuangkan dalam novel ini. Penulis berhasil membuat pembaca untuk ikut hanyut ke dalam kisah yang dituliskan. Penuh perjuangan dan haru biru. Diksi yang sungguh apik membuat nilai plus plus plus buat novel ini. 
Last...
Nice novel from Iwan Setyawan...
Sangat layak baca!!!
Menguras air mata..

2 comments:

  1. subhanallah, apik, referensinya..
    critain2 lagi ye kapan2.. yang lebih lengkap..
    :p

    ReplyDelete

'bout me...

My photo
Lamongan, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
a future pharmacist... I'm learning more about many things!!