Wednesday 25 May 2016

That Miracle named Daffa

Segala sesuatu yang pertama emang ga akan pernah dilupain.
Seperti pertama kali jatuh cinta, atau pertama kali patah hati.
Bahagia dan sakit.
Iya, melahirkan ibarat jatuh cinta dan patah hati dalam satu waktu.
Bahagia karena segera bertemu dengan si mungil, dan sakit tak tertahankan dalam proses nya.
---
Pagi itu, selasa 3 Mei 2016, aku ke kamar mandi, menunaikan hajat ingin pipis. Tak disangka, saat itu bersamaan keluarlah darah bercampur lendir. Tanda persalinan sudah di depan mata. Seneng campur ngeri.
Usia kehamilanku sudah 40 minggu 3 hari kalo menurut hitungan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) atau 39 minggu menurut hasil USG dokter, yang artinya si bayi sudah siap untuk menatap dunia.

Siang hari nya, aku kontrol ke dokter seperti biasa, aku cerita kejadian tadi pagi, dan dokter memutuskan untuk segera memeriksa kondisi ku, sapa tau memang sudah ada pembukaan.

Pembukaan 1, kata dokter. Saat itu sekitar jam 1 siang dan aku masih belum merasakan apa-apa.

Dokter bilang MRS (masuk rumah sakit), tapi aku menolak karena belum ada tanda mules. Akhirnya, aku pulang setelah hasil NST (non stress testing) bayiku dinyatakan baik.

---
Di rumah, mama suruh aku banyak jalan. Jongkok berdiri. Sujud. Dan lain-lain. Katanya, bisa mempercepatn bukaan. Aku iya in aja. Aku thawaf di halaman belakang rumah. Sama jongkok berdiri di depan TV.

Sampai maghrib, aku masih sempat sholat. Walaupun sebenernya bingung ini boleh sholat apa enggak karena aku udah mulai ngeluarin darah walau sedikit.

Dan rasa mules paling dahsyat yang pernah aku alami dimulai setelah ini.

Aku mulai merasakan rasa rasa mules pengen eek.
Mulai dari level biasa aja, dan kemudian meningkatan seiring berjalan nya waktu.

Jam 8 malem, rasa mules nya mulai menjadi.
Aku mulai tiduran di kamar nahan sakit.
Frekuensi mules nya mulai teratur datang dan pergi.
Dan jam 9 malem itu, diputuskan untuk segera berangkat ke rumah sakit.

---

Kami langsung menuju UGD, suamiku ngurusin administrasi kamar, dan aku ditangani oleh seorang perempuan yang seperti nya bidan.
Setelah ditanya macem2, akhirnya diperiksa lagi bukaannya.
Dan ternyata sudah bukaan 3.

Setelah diambil sampel darah, urine, pasang infus, dan selesai urusan administrasi, aku segera dibawa ke ruang VK.

Ga berapa lama, seorang suster datang bawain aku baju ganti.

Dan, malam itu, aku ga bisa tidur nyenyak. Rasa sakit yang datang dan pergi. Dan masih ada rasa ngeri bayangin proses lahirannya. Hmmm...

Bersyukur, suami, orang tua, dan mertua setia menemani.

---

Jam 5 pagi..
Seorang perempuan datang, cek tensi darah, suhu, sama bukaan.

Daaan...

Masih bukaan 3.

---

Jam 12 siang..
Seorang perempuan melakukan hal yang sama.

Masih bukaan 3.

---

Dan ga lama setelah itu, aku ngerasain sakit yang luar biasa.
Beneran sakiiitt bangettt...
Sampe mau ngomong aja rasanya ga punya tenaga.
Cuma bisa netesin air mata sambil dzikir dalam hati.
Ya Allah...
Beneran udah ga kuat rasanya.
Aku bilang sama suami, aku minta epidural relief pain aja.
Sakit nya udah banget2.
Dan suami akhirnya konsul ke dokternya.

---

Jam 3 sore, dokter nya visite.
Dan dokter bilang aku belum bisa dikasi epidural relief pain kalo bukaan ku masih pasif. Biasanya epidural dikasi buat yang bukaannya udah 5 ke atas.
Akhirnya diputuskan untuk lihat lagi bukaannya.

Daaan...

Masih bukaan 3.

Sempet hopeless.

Udah sesakit ini, kok ya belum nambah-nambah.

Tapi aku masih semangat, tunggulah sampai nanti malem.

---

Jam 7 malem.

Diperiksa lagi bukaannya.

Dan masih bukaan 3.

Dokter kasi 2 opsi, mau di induksi atau SC?

Dari awal -awal aku udah enggak mau di induksi, karena konon katanya rasanya sakiit banget.
Udah gitu karena obatnya masuk lewat IV drip selama 10 jam, aku juga jadi mikir-mikir kalo harus nahan sakit selama itu dengan konsekuensi keberhasilannya fifty fifty. Belum tentu berhasil.

Keluarga menyerahkan semua keputusan di aku.
Mama yg udah ga tega lihat aku sakit seharian, dukung SC.
Mertua ku bilang, yang penting ibu sama bayi nya sehat.
Dan suami ku bilang, apapun yg bakal aku pilih, dia bakal selalu nemenin.

Aku bingung.

Aku pengen bisa lahiran normal.
Tapi aku udah ga kuat nahan sakit nya.

Akhirnya, sambil nangis karena nahan sakit dan sedih, aku bilang ke suamiku kalo aku mau SC aja.

Dan jam setengah 8 malem, diputuskan untuk SC malem itu juga.

---

Jam setengah 10, aku mulai masuk kamar isolasi.

Udah ga ada suami dan keluarga yg nemenin.

Sendirian.

Ga lama setelah itu, tiba-tiba ketubanku pecah.

Aku ngerasain sakit yang luar biasa hebat.

Rasanya kayak ada sesuatu yg mau keluar. Aku tahan buat ga ngeden, tapi ga bisa.

Sambil didorong menuju ruang operasi aku sempet ngeden beberapa kali.

Aku masih mulet2 nahan sakit bahkan setelah di atas meja operasi.

Sampe akhirnya terakhir yang aku inget adalah, seseorang mendekat, lalu menyuntikkan sesuatu ke dalam selang infus, dan aku udah ga ingat apa2 lagi..

Aku tiba-tiba bangun dengan keadaan tangan udah dipasangin alat-alat dan ada dokter di depanku...

Dan ga berapa lama kemudian, Daffa keluar, aku ga denger suara tangisannya, masih antara sadar dan enggak, aku cuman denger dokter ngasi selamat sambil bilang anakku cowok..

Trus Daffa ditaro di atas dadaku, IMD, meskipun ga berhasil karena ASI belum keluar, tapi pertemuam pertama ibu dan bayi nya nampaknya akan jadi sesuatu yang ga bakal bisa dilupain seumur hidup. I kiss him for the first time.

Sementara dokter masih nyelesein jahit perutku, Daffa dibawa ke ruang lain, dibersihkan, dan ketemu ayah serta nenek-kakeknya lengkap. Dan untuk pertama kalinya dikumandangkan adzan dan iqamat di telinga nya.

... that cute miracle, we've named him, Daffa Muhammad Hamizan.
---
Daffa, Meets world
Very fresh from the uterus.

Wednesday 23 March 2016

Yophytta Materna

Yophytta adalah olahraga kombinasi dari gerakan Yoga, Pilates, Hypnotheraphy, dan Tai-chi. Ada tambahan materna di belakang nya karena senam ini biasa dilakukan ibu hamil.

Konon katanya, senam ini akan membantu proses persalinan lebih lancar karena otot - otot panggul dan sekitarnya lebih terlatih.
Senam ini disarankan untuk bumil dengan usia kehamilan minimal 20 minggu.

Aku sendiri ikut yophytta di usia kehamilan 25 minggu. 

Waktu itu, malem-malem tiba-tiba kaki keram. Duh, nyeri banget sampe-sampe aku harus bangunin suami. Dan esok harinya, otot kaki berasa ketarik, sakit banget buat jalan. 

Menyadari ada yang salah dari kegiatanku sehari-hari yang jarang gerak dan olahraga (mentok-mentok naik turun tangga kampus,hehe), akhirnya aku memutuskan untuk ikut senam. Dan alhamdulillah setelah rutin senam kaki ku udah ga keram lagi. Pernah sih kemaren libur senam 3 minggu dan kaki ku keram lagi walau ga separah yang sebelumnya.

---

Ada tiga gerakan utama yang dilakukan pada senam ini yaitu:
1. Kontemplasi
2. Exercise
3. Cooling down

Pada tahap pertama peserta diminta duduk bersila, tangan di atas paha, telapak tangan dibuka ke atas dan mata terpejam.
Instruktur bakal muterin musik - musik klasik sambil ngasi sugesti - sugesti positif untuk kehamilan.

Selesai berkontemplasi, kita diajak untuk exercise.
Gerakannya masih dalam posisi awal. Cuman buat bumil - bumil yang kakinya udah kesemutan dipersilahkan buat nglurusin kaki. Intinya senam ini ga bakalan maksa peserta nya, sebisanya dan semampunya.

Nah, gerakan pertama dimulai dari kepala.
Pelan-pelan tengok kanan-kiri, atas-bawah, muter kanan-kiri, sambil latihan pernafasan.
Abis gerakan kepala, selanjutnya tangan, masih dengan latihan pernapasan.

Setelah itu, ganti posisi.

Kedua kaki lurus membuka membentuk huruf V kemudian instruktur akan memandu kita menggerakan tangan, kaki, dan mengatur napas.

Gerakan selanjutnya, peserta diminta menekuk kedua kaki ke arah perut.
Pada posisi ini, peserta diajarin gerakan semi mengejan.
Biasanya pas latihan ini, peserta diajarin untuk mengejan di saat yang tepat saat proses persalinan nanti. Jangan mengejan waktu pembukaan belum lengkap karena akan meningkatkan potensi robek pada kemaluan. Jadi woles aja, tunggu sampe bukaan lengkap sambil mengumpulkan tenaga.

Posisi selanjutnya disebut posisi kucing.
Iya, kita bertumpu pada dua tangan dan lutut seperti mau merangkak.
Gerakan-gerakan selanjutnya dilakukan dengan posisi ini, dan masih dengan latihan pernapasan.

Habis itu, ganti posisi lagi..

Kali ini, peserta diminta berada pada posisi terlentang, kemudian miring kanan, dan kiri.
Gerakan-gerakan selanjutnya dilakukan dengan posisi ini.
Dan masih dipandu untuk latihan pernapasan.

Terakhir, tahapan cooling down.
Peserta diminta nyari posisi paling pw buat tidur.
Masih dengan alunan musik klasik, peserta dipandu untuk memejam sambil mendengar sugesti-sugesti positif dari instruktur.

Trus, lampu dinyalain, selesei deeh senamnya.

Durasi dari yophytta materna ini ga tentu sih, tergantung dari instrukturnya (rata-rata 1 jam an). Bahkan gerakannya juga ada yang agak beda kalo beda instruktur.

---

Nah, Simpel ya gerakannya?
Bisa sih senam sendiri di rumah.
Banyak panduannya juga di internet.
Cuman, lebih enak kalo datang ke tempat senam, disana banyak ketemu ibu-ibu hamil yang lain dan dapet cerita-cerita baru.
Selain itu, sebelum senam mulai bakalan di cek tensi dan berat badan, trus di akhir sesi senam juga ada pemeriksaan usg jantung bayi oleh bidan atau perawat disana, Jadi sekalian check up mingguan sih, hehe.
Trus, kadang-kadang jika Anda beruntung, ada sesi materna class yang langsung dipandu oleh salah satu dokter spog disana.

Buat bumil - bumil yang ada waktu, sempetin aja buat ikut.
Seru kok.
Kalo di RSIA Kendangsari jadwalnya tiap rabu, sabtu, sama minggu jam 9 pagi.
Kalo mau ikut, daftar dulu by phone, soalnya tiap sesi cuman bisa buat 20an orang.
Daripada ntar dateng ga dapet tempat kan sedih, hehe

Sekian.
Salam yophytta...
Semoga sehat selalu...

---

Venue yophytta materna RSIA Kendangsari Surabaya

Monday 29 February 2016

Si adek ngambek

"Ibu hamil itu harus bahagia, hamil itu bukan penyakit lo", kata dokter.

---

Beberapa hari yang lalu, saya terpaksa harus bersegera ke rumah sakit karena si adek tiba - tiba ngambek..
2 hari dia nggak gerak aktif seperti biasanya..
Udah dielus-elus, di panggil - panggil, dia diem aja, sesekali gerak dengan gerakan yang lemah..
Padahal, biasanya tiap diajak main sama bapak nya atau pas emaknya lagi laper, dia kayak nonjok - nonjok dalem perut, aktiiiff bangeettt...
Tapi 2 hari itu, dia diem aja..
Kamu kenapa sayaaaangkuuu?

---

Siang hari nya, setelah konsultasi lewat WA sama dokter,  si adek langsung usg seperti biasa..
Kata dokter, detak jantung, dan lain - lain nya baik - baik aja..
Alhamdulillah..
Tapi, buat lebih meyakinkan pemeriksaan, aku diminta buat NST (Non Stress Testing), yaitu tes buat melihat detak jantung, gerakan janin, sama kontraksi rahim..
Alatnya mirip - mirip semacam usg gitu, cuman layar nya lebih kecil, isinya cuma angka sama grafik..
Sekali NST kira-kira butuh waktu sekitar 15 menit..

---

Selesai NST, aku dianter suster ke ruang dokter lagi..
Setelah baca hasilnya, dokter minta tes nya diulang karena gerakan janin nya ga ada...
'Deg'
Aduuhh dekk...
Rasanya pengen nangis...

Akhirnya NST nya diulang..
Di tes yang kedua, adek sempet gerak 3 kali, itu pun lemah banget..
Setelah lihat hasil nya, suster nya ulang lagi NST nya..
Dan baru setelah NST yang ketiga, sambil disuapin cokelat sama suami ku, si adek loncat - loncat dalam perut berkali - kali...
Ciyee udah ga ngambek...

---

Setelah dokter baca hasil NST yang ketiga, dia bilang kalo adek baik - baik aja..
Cuman, harus diobservasi 1 × 24 jam, kalo besok gerakan nya masih belum aktif, aku diminta balik lagi ke RS..
"Minimal gerak nya 1 kali tiap jam lah. Soalnya, tanda - tanda janin mau meninggal di kandungan itu gerakan nya makin sedikit"
Alamaaak...
Ngeri kan dikasi tau kayak gitu...

---

Naaahh..
Setelah ditelusuri lagi, kenapa si adek tiba - tiba ngambek, mungkin karena sebel sama emak nya yang akhir - akhir ini lemburan terus..
Beberapa minggu lalu, sang profesor minta sidang proposal di minggu kedua maret sementara proposal masih acakadut belum diapa-apain lagi.
Udah gitu tiba-tiba sang profesor juga minta semua tugas selama 1 semester kemarin segera dikumpulin..
Well, banyak banget yang harus dikerjain..
Tiap hari ngelihatin laptop, dan begadang sampe hampir tengah malem, sampe - sampe suamiku ikutan ngambek juga.. hehe
Puncak nya adalah, si adek ngambek, dan aku memutuskan untuk menutup laptop, buku, jurnal, dan rekan - rekan nya..
Karena ibu hamil harus bahagia..
Beberapa hari ga nyentuh barang - barang itu, si adek mulai gembira lagi, hehe..

Sekarang gerakan nya udah aktif lagi kayak biasanya..
Alhamdulillahh....
Tugas dan deadline aku kerjain woles aja..
Risiko untuk dicuci bersih sama kanjeng mami diabaikan saja untuk sementara waktu, hehe

Pesan untuk semua bumil, jangan stres, jangan begadang, nikmati masa - masa hamil yang sebentar ini...

Feeling baby kicking your belly is the one of happiest thing for pregnant mommy..

Be happy ya moms!

---

Si adek 31 minggu

Saturday 16 January 2016

Finally 'isi'

"Karena anak adalah hak Allah"

Problematika pertanyaan yang sering muncul setelah menggenapkan separuh agama adalah "gimana? Udah isi?"
Pertanyaan ini muncul dari berbagai macam kalangan mulai keluarga, temen yang deket banget, temen deket, atau bahkan orang sebenernya cuma sekedar kenal dan tau bahwa kita baru saja menikah.
Beberapa memang bertanya dengan rasa tulus, namun beberapa kadang cuma terdengar seperti angin lalu yang cuma asal nyari topik pembicaraan aja.
Beruntunglah bagi pasangan-pasangan yang langsung dikarunia si mungil dalam rahim di bulan 1 atau 2 pernikahan mereka, yah setidaknya mereka tidak perlu pura-pura tersenyum lalu mengkerut sesudah nya.

Bulan pertama setelah menikah, aku sempet 'telat' sekitar 8 hari.
Sempet GR, wah hamil nih.
Akhirnya test pack beraksi, namun, garis 1 menunjukkan bahwa aku masih 'kosong'.
Ya udah lah, masih sebulan juga.

Bulan 2, 3 dan selanjutnya berlalu...
Siklus mens kacau balau setelah menikah..
Yang biasanya sebelumnya plus minus di 28 hari, setelah nikah bisa sampe 36 hari.
Lha? Kenapa ini?
Jadi bingung nentuin masa subur nya kan?
Akhirnya curhat sama temen yang barusan nikah juga dan ternyata dia pun mengalami hal yang sama.

"Iya nih fen, aku juga gitu. Siklus nya jadi ga jelas. Tapi aku abis tanya temenku yg barusan nikah, dia juga gitu, tapi alhamdulillah bulan ke 4 udah normal lagi kok, terus akhirnya dia hamil fen. Mudah-mudahan kita cepet 'isi' juga ya"

Bulan ke 4...
Siklus ku belum membaik..
Temenku yang siklus nya kacau udah normal, dan bulan berikut nya beneran dia hamil...
Alhamdulillah...
Sementara aku masih 'kosong'.

Sekitar bulan ke 5 mertua pulang umroh..
Dibawakan lah oleh-oleh kurma muda hijau dan bubuk kurma muda.
Konon katanya, si kurma muda ini bisa meningkatkan kesuburan.
Aku makan mentah-mentah si kurma muda hijau yang pahit dan sepet ini sodara.
Ah, mudah-mudahan ini jadi salah satu jalan ikhtiar kami.
Dan tak lama kemudian, aku mens...

Bulan berikutnya Ramadhan datang...
Berharap pintu-pintu langit terketuk oleh doa-doa kami..
Robbi habli miladunka dhuriyatan thoyibatan innaka samiud dua..

Ramadhan pun beranjak..

Akhirnya lebaran pertama ngerasain mudik.
Dan langsung ke ujung tanah borneo..

Di rumah ninik (nenek), suami sempet ngobrol sama acil (om) yang usia nya ga beda jauh sama kami.
A: istri kamu belum hamil ya?
S: iya nih cil, belum dikasi.
A: dulu istri acil juga baru hamil setelah 1 tahun nikah. Ternyata ada kista.
S: kista cil? Kok tau ada kista nya?
A: iya, jadi acil bini mens nya ga teratur, terus tiap mens mesti sakit. Yaudah, akhirnya acil bawa ke dokter, eh kata dokternya ada kista. Yaudah terus diterapi, alhamdulillah setelah kista nya hilang langsung hamil.

Suami cerita ke aku, dan langsung 'deg'.
Aku juga mengalami gejala itu dan langsung parno.
"Beb, pokoknya bulan depan kita ke dokter ya".

Bulan depan ternyata agenda padat.
Banyak mantenan.
Banyak acara.
Ke dokter nya pun tertunda, 'bulan depannya lagi'.
Dan sebelum bulan depannya lagi dateng, sahabat sebangku kembaranku tiba-tiba wa, "beb, kamu udah isi ta? Eh semalem aku mimpi kamu hamil tauk".
Nih anak tumben banget.
Eh, aku udah telat beberapa hari juga sih.
Dan di hari ke 5 ke 'telat' an ku..
Iseng-iseng pasrah.
Nyoba test pack hadiah dari buku panduan cepat hamil.
Garis dua samar-samar pun muncul.
Eh, ini satu apa dua?
3 test pack sekaligus aku coba hari itu.
Ya ampun, kok ya pas harus pake test pack ga bermerek hasil hadiah ini sih?

Subuh-subuh udah heboh, ayo ke rumah sakit hari ini..
Masih ga percaya sama hasil test pack.
Trus ga dibolehin mama soalnya masih telat 5 hari yang arti nya bakalan susah lihat nya di usg,
"Nanti dulu mbak, tunggu telat 2 minggu baru ke dokter. Percuma nanti belum kelihatan juga"
Ih harap-harap cemas.
Takut kalo tiba-tiba ga jadii...

2 minggu berlalu..
Kami pun pergi ke dokter..
Dan dokter bilang, "alhamdulillah, sudah kelihatan kantung kehamilan nya, 6 minggu. selamat ya"

Seneng?
Ya bangeet!
Kami mau punya bayi.
Finally 'isi'.

Someone is growing in my belly.

---

Di masa-masa penantian kami menunggu.
Berbagai macam cara kami tempuh.
Mulai nyatetin siklus.
Bikin 'jadwal'.
Makan ini itu.
Apa aja deh asal halal, terjangkau, dan masuk akal kami lakuin.

Sampai akhirnya, aku menemukan sebuah blog.
Kisah sepasang suami istri yang bertahun-tahun ikhtiar untuk mendapatkan buah hati.
Ada beberapa kalimat di blog itu yang ngena banget di sanubari.
"Karena anak adalah HAK ALLAH"
"Mungkin karena selama ini doa kamu tidak ikhlas dan terlalu egois"

Aku renungi dalam-dalam dua kalimat itu.

Lalu aku benar-benar menyadari lebih dalam lagi.
Ya, memang, Allah lah yang berhak menentukan, mampu kah kita diberi amanah besar ini?
Jadi sama seperti kita terus memperbaiki diri, memantaskan diri untuk mendapat jodoh terbaik, pun begitu dengan anak.
Kita pun perlu memantaskan diri untuk menanti kehadiran nya.

Dan di kalimat kedua,
Agak aneh.
Berdoa tidak ikhlas dan terlalu egois?
Kok bisa? Padahal kita berdoa untuk diri kita sendiri bukan orang lain kan?
Wait!
Untuk diri kita sendiri?
Akhirnya, aku memahami bahwa memang benar ternyata doa-doaku egois.
Aku menginginkan seorang anak hanya karena "saya ingin".
Tapi pernahkah aku berdoa untuk menjadi orang tua terbaik untuk nya? Pernahkah aku berdoa untuk dapat menjadikan nya generasi tangguh di masa depan?
Nampak nya aku benar-benar lupa meminta sesuatu untuk calon anakku kelak.
Akhirnya,
Doa-doaku selanjutnya berubah, bukan hanya meminta untukku, tapi juga untuk calon anakku.

Dan setelah itu, entah kenapa hati jadi lebih plong.
Lebih lega. Pasrah.
Dan ketika pertanyaan-pertanyaan itu datang, aku lebih legowo menjawab, bahwa memang belum dikasi sama yang punya hidup.

Akhirnya,
Allah nyata nya benar-benar menghadirkan calon anak sholeh di rahimku di saat yang tepat.
Menuju bulan ke -8 pernikahan kami.
Disaat kami mulai bisa menabung dengan nominal cukup konstan tiap bulan, saat menjelang kuliah semakin longgar menuju proposal tesis, dan ketika emosi dan ilmu kami tentang berumah tangga semakin banyak.

Untuk teman-teman yang masih sedang berusaha..
Terus ikhtiar dan berdoa ya..
Semoga Allah ridho...

---

'Si adek 17 minggu'

Sunday 24 May 2015

Haloo suamiku

Haloo lelakiku..
Terima kasih karena telah memilihku untuk menemani sisa hidup mu..
Tau kah kau, aku begitu bahagia memilikimu..

Hai suamiku..
Usia pernikahan kita masih dihitung dengan hari
Kita berdua masih sama-sama belajar mengenal satu sama lain
Maaf, jika ada kebiasaanku yang membuatmu tak suka..
Maaf suamiku, maafkan.. aku akan berusaha mengubahnya..
Maaf, karena belum bisa meramu bumbu dengan takaran yang pas..
Maaf, karena semua tingkah atau kata ku yang mungkin membuatmu terluka..

Wahai imam ku..
Tau kah kau aku begitu takut gelap?
Tau kah kau aku merasa begitu nyaman di pelukmu?
Tau kah kau aku amat takut membuatmu marah?
Tau kah kau kata maaf begitu penting untukku?
Jangan meninggalkan aku di kegelapan sendirian, peluk aku sesering yang kau bisa, dan janganlah marah padaku lama-lama...

Aku mencintaimu suamiku, sebesar cinta yang sudah Allah titipkan di dada ini...
Aku mencintaimu, dan semoga Allah membuka pintu-pintu keberkahan untuk kita...
Aku mencintaimu, sampai jannah, insyaAllah...

Terima kasih, karena sudah membuatku menjadi istrimu

Tuesday 11 November 2014

P**bling

Ini tiba-tiba gemes sama banyak iklan tentang p**bling.

Beberapa bulan yang lalu, entah kenapa, tiba-tiba wajah agak bermasalah sama jerawat. Mungkin karna faktor hormonal atau faktor kurang bersih dalam bersihin wajah.
Akhirnya, aku tertarik sama salah satu iklan di instagram. Yah! P**bling! Salah satu alat kecantikan dari Korea yang saat itu di iklan nya ditulis bahwa fungsinya untuk membantu mengangkat kotoran dan komedo. Dia terdiri dari sebuah stik yang diujungnya ada ribuan bulu-bulu halus yang bisa menembus pori-pori (kata iklannya sih gitu).
Nah, pikirku waktu itu adalah, alat ini bisa membantu aku bersihin wajah. Mengangkat komedo. Ah senangnya. Apalagi waktu itu harganya lagi diskon, tinggal 120.000. Ekpektasi ku tadi adalah, bulu-bulu halus yang super tipis tadi bener-bener bisa bergerak kayak sikat elektrik membersihkan wajahku dan mengangkat semua komedo, jadi jerawatku bisa berkurang. Beli ah..

Akhirnya, barang yang ditunggu dateng juga.
Wah, ini nih, yang bakalan bantu aku bersih-bersih muka.
Ye ye ye..
Aiihh.. betapa kagetnya aku kalo ternyata bulu-bulunya ini ga bergerak.
Stik nya doang yang bergetar, bikin tangan kesemutan.
Huhuhu
Jadi, alat ini semacam stik yang ada alat penggetarnya dan diujungnya ditempelin sikat. Antara sikat sama mesin dalam stik tidak ada penghubung semacam kabel ato apapun. Cuma asal nempel aja. Jadi, seyogyanya, bulu-bulu halus di sikat itu hanya bergoyang-goyang.
Pikirin sendiri deh itu jadinya gmn..
Yang lebih ngeselin lagi, beberapa minggu kemudian, aku lihat iklan di salah satu onlineshop besar, harga nya diskon gila-gilaan. Tinggal 60an ribu.
Kezel binggo.
Nah, melihat cara kerja nya yang "hanya" demikian, aku heran, di iklan nya baru-baru ini ada embel-embel, mencerahkan, menghilangkan kulit kusam..
Ah entah itu datangnya dari mana.
Kalo cuma asal membersihkan sih masih masuk ya, tapi kalo mencerahkan dan memutihkan?
Wallahualam bi showab..
Semoga kita semakin cerdas menjadi konsumen.
Ga asal percaya sama iklan.
:))

Wednesday 5 November 2014

Random #15

Postingan ini kira-kira bakalan dapat komen, "yang ditulis yang jelek-jelek aja"

Ah sudahlah biar.
Yang berkomentar demikian mungkin tidak pernah tau rasa hati yang berkecamuk ketika kata peduli diartikan "ngomel aja"

Ketika cerewet asal ngomong dibilang selalu mengeluh saja.

Pahamilah..

Seorang wanita "kebanyakan" diciptakan dengan gaya banyak mengomel tanda sayang..

Mungkin belum pernah kau jumpai diantara wanita-wanitamu..

Hingga yang tertangkap penginderaanmu adalah seharusnya wanita diam dan menjalankan semua kewajibannya..

Iya, mungkin sebatas itu yang kamu tau dan kamu mau..

Sebatas prosa tanpa rasa yang sebaiknya diabaikan saja,
Saat matahari tepat di atas jawa timur..

'bout me...

My photo
Lamongan, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
a future pharmacist... I'm learning more about many things!!