Tuesday 28 August 2012

Anak Tangga Keenam

Pernah denger hadits ini?
"`Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah, anak yang shalih yang mendo’akannya atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya" (Al Hadits)
Aku pertama kali baca hadits ini pas MI, waktu pelajaran quran hadits, lupa kelas berapa, hhehe..
Guruku waktu itu bilang, yah 3 amal itu yang bakal menyelamatkan kita di akhirat nanti..
Tabungan akhirat lah istilahnya...
Dan dari tiga itu, satu hal yang menurut beliau paling gampang adalah mengamalkan ilmu yang kita punya biar jadi ilmu yang bermanfaat..
Bayangin aja, kalo kita ngajar penjumlahan ke satu anak trus anak itu nantinya punya anak dan dia ajarin ilmu itu ke anaknya trus anaknya punya anak lagi dan seterusnya, berapa ranting kebajikan yang sudah tumbuh?
Belum lagi kalo bonusnya anak yang diajar itu jadi guru nantinya, waw!! Ratusan, ribuan, bahkan mungkin jutaan ranting ilmu bisa kita ciptakan. 
Itu baru satu materi ya yang kita amalkan, bayangkan kalo 10 aja? Udah berapa? Sanggup ngitungnya?
.
Nah, berangkat dari situ..
Aku pengen banget mengamalkan secuil ilmu yang aku punya ini..
Jadi GURU! Walo cuma a moment!
Atau lebih spesifiknya, aku pengen ngajar di sebuah sekolah yang terpencil gitu...
Ngasi mereka motivasi, bahwa dunia itu LUAS! Bahwa mereka bisa menciptakan cita-cita yang tak terbatas!
Kenapa aku pengennya ngajar di sekolah yang pelosok?
Karena kebanyakan dari mereka adalah anak-anak yang hopeless.. Anak-anak yang bahkan ga kenal siapa gubenur-nya sekarang... Anak-anak yang taunya ntar mereka juga bakal pergi ke sawah, sama kayak bapaknya... Anak-anak yang ga kenal apa itu perubahan!!!
Mereka butuh kita! Agent of change yang memotivasi mereka untuk segera keluar dari lingkaran garis kemiskinan..
Tempat kami mengajar
Anak tangga ke-enam ini akhirnya berhasil aku daki saat KKN BBM ke-46...
Aku diberi kesempatan luar biasa untuk berbagi dengan mereka...
Adik-adik kecil ku yang brutal tapi begitu menantang di SDN Nguken, Padangan, Bojonegoro..

Murid-murid pertamaku... Kelas 4 SD..
Ga gampang!!
Bener-bener ga gampang!!
Mereka anak-anak SD yang biasa celometan...
Yang susahnya minta ampun disuruh tenang!
Sempet gemess banget dan pengen mogok ngajar!
Tapi keinginan untuk menjadi bagian yang membangkitkan motivasi mereka membuat semangat berkobar lagi...
Disana aku pernah ngajar pengurangan ke anak kelas 4 SD, ngajar perkalian ke anak kelas 5 SD, dan ngasi tau siapa nama gubernur kita ke anak kelas 6 SD!
Miris kan?
Anak umur segitu baru belajar pengurangan dan perkalian?
Tapi ini REAL!
Mereka bener-bener ada, mereka bener-bener butuh kita!
Bukan salah mereka! Bukan salah guru mereka! Dan juga bukan salah orang tua mereka!
Mereka masih anak-anak, butuh pengajar, butuh pendamping...
Guru mereka terlalu sibuk mengurus ratusan anak. 1 SD yang hampir rubuh itu cuma punya 7 guru. Guru-guru itu ga sempat mengajari satu demi satu anak didiknya untuk mencongak...
Orang tua mereka, yah, harusnya ini salah mereka. Tidak ada perhatian untuk pendidikan anak-anaknya. Tapi, apa salah mereka saat mereka terlalu sibuk mencari sesuap nasi untuk menenangkan perut-perut yang mulai merintih?

me!
Selama beberapa hari mengajar disana, ribuan inspirasi mampir di otak..
Ada banyak cita-cita baru tercipta...
Untuk mereka..
Mereka yang belum menyadari "How big they are"
.
Dan lagi,
Di penutup tiap anak tanggaku..
Ayat favorit ini:
"Dan nikmat Tuhanmu yang manakah yang dapat kau dustakan?"

2 comments:

  1. every child is spesial...

    every moment is experience...

    learn from the past, ready for future...

    semua kan indah pada waktunya... :)

    ReplyDelete

'bout me...

My photo
Lamongan, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
a future pharmacist... I'm learning more about many things!!