Thursday 22 December 2011

Eh, ini cerita jilbabku...

Ehm...
Habis lihat status facebook seorang teman..
Mamanya barusan pake jilbab, dan si anak merasa senang luar biasa dengan momen ini...
Merasa bersyukur sekali akhirnya si mama bisa memenuhi KEWAJIBAN sebagai seorang muslimah mungkin...
Si anak ini seorang gadis yang kebetulan juga belum lama pake jilbab, kira-kira baru dua tahunan lah...
Tapi, ehm.. pengetahuannya tentang islam dan kemauannya untuk belajar tentang islam melebihi aku yang sudah pakai jilbab bertahun-tahun...
Ahh,, malunya...
.
Ada seorang temen lagi...
Seorang gadis juga...
Dia pakai jilbab udah lumayan lama, sejak kelas 1 SMA...
Sampai hari ini si mama dan si kakak dari gadis ini belum juga mau pakai jilbab...
Dan, sering kali si gadis ini curhat sama Allah, biar mama dan kakaknya segera bisa pakai jilbab...
Mungkin cuma itu keinginan terbesarnya saat ini...
.
Dua orang teman gadis-ku yang aku sebut di atas itu dua gadis keren menurutku...
Mereka pakai jilbab dengan keinginan dari diri mereka sendiri untuk memenuhi KEWAJIBANnya sebagai seorang muslimah...
HEBAT menurutku...
Karena aku AWALNYA bukan dari golongan mereka...
.
Flash Back!
.
Aku pakai jilbab secara konsisten mulai TK...
hahaha...
Cuma hari Sabtu sama minggu aja sih waktu itu...
Ya maklumlah, aku sekolah di TK Aisyiyah Bustanul Athfal...
di TK islam ini lah aku mulai diajari berjilbab...
Tapi, aku masi blm tau esensi dari jilbab itu apa sebenernya...
Saat itu aku mengira kalo jilbab itu buat orang yang habis berangkat haji aja... hhehe...
.
Di SD, lagi-lagi aku pake jilbab...
Yah, namanya juga sekolah di MI Muhammadiyah ya..
Pasti deh pake jilbab...
Dan, masi kayak jaman TK dulu, aku masi ga tau esensi dari jilbab...
Kelas 3 MI, mamaku memutuskan untuk pake jilbab...
Keputusan ini diambil dari permintaan papa awalnya...
Dan, lagi-lagi, aku masih ga ngerti, kenapa mamaku harus pake jilbab?
kan ga wajib ya? eh, ups... wajib ga sih?
.
Di SMP, lagi-lagi-lagi aku pake jilbab...
Karena lagi-lagi aku sekolah di sekolah islam, Madrasah Tsanawiyah Hukumiyah Model...
Nah...
Disini ini, aku baru ketemu sama banyak temen-temen anak pondokan dan anak ustadz serta pak kyai...
Lingkungan yang alim-alim begitu bikin aku kecantol juga...
mungkin ini dia makna sebenarnya dari: "kalo deket sama tukang minyak wangi, ya ntr bakal ikutan kena wanginya"
Dan, akhirnya waktu mau kenaikan kelas 2 MTs, aku memutuskan buat pake jilbab dengan niat IKUT-IKUTAN ALIM... Bukan karena pengen menutup aurat... astaghfirullah...
Sometimes aku pake jilbab, dan sometimesnya lagi ga pake jilbab...
Pokonya kalo lagi pengen ya pake, kalo ga pengen ya ga...
Eh, ga konsisten banget ya? Parah deeh...
.
Aku mulai serius pake jilbab di kelas 3 MTs...
Temen-temen kelas unggulan yang makin alim-alim bikin aku yang awal-awalnya IKUT-IKUTAN ALIM jadi pengen belajar alim beneran...
Akhirnya, aku mulai deh baca-baca buku islam gitu...
Ya, trus dari hasil ngobrol sama temen-temen alimku itu, aku jadi punya banyak ilmu baru dari mereka...
Dan akhirnya, mulai tau lah aku tentang esensi dari jilbab...
Bahwa SETIAP WANITA MUSLIM WAJIB BERJILBAB!
Alhamdulillah ya...
Hidayah datangnya emang ga terduga...
Mungkin Allah menurunkan hidayah tanpa kita minta...
dan Mungkin juga Allah menurunkan hidayah SETELAH KITA BERUSAHA MENCARI...
Masuk golongan manakah kita?
Wallahu'alam bi shawab...
Kalo mau main aman sih, jadi yang kedua, SELALU BERUSAHA MENCARI HIDAYAH itu, bukan hanya DIAM MENUNGGU HIDAYAH DATANG...

.
semoga bermanfaat.. :D

Friday 16 December 2011

Cerpen Ababil

Hihihihi... Pengen ketawa kalo inget peradaban jaman dahulu kala... Aku suka bikin cerpen atau tulisan apapun yang kalo dibaca diperadaban jaman sekarang sungguh menunjukkan ke-alay-an dan ke-ababilan ku di masa itu... hhehehe... habis searching-searching tentang kenangan-kenangan jaman dahulu kala... eh, nemu lah beberapa cerpen jaman awal-awal dimulainya peradaban di muka bumi... ini salah satu cerpen yang menurutku masih layak edar... hhahaha... *layak edarnya begini, yang ga layak gimana woy?




REMIDI 

 Jam di dinding berdetak seperti biasa. Yach, seperti biasanya! Namun, suasana di kelas siang ini tidak seperti biasa. Jam sudah berdetak terus ke arah pukul 3 siang. Hal yang tidak biasa terjadi pada hari-hari biasa. Aku masih tetap duduk di bangkuku, namun tanpa ada Rio yang biasa duduk di sebelahku. Rio sekarang duduk 3 bangku di depanku. Tepat di depanku, bukan lagi Aya yang super cerewet! Tapi sesosok cewek berkulit putih yang sedang serius dengan kertas-kertas yang ada di hadapnya. Sepertinya, dia tidak peduli dengan keadaan sekitar.
Aku masih 'clingak-clinguk', mencari tau, mungkin ada manusia yang berbaik hati melemparkan beberapa kunci jawaban padaku. Aaah… sepertinya percuma! Semua sibuk dengan jawabannya sendiri. Biasanya, Aya yang memberiku kunci jawaban pada saat sulit seperti ini. Walaupun tidak semua jawabannya dia berikan padaku. Tapi, itu cukup membantuku. Yach, temanku itu memang lucu! Dia cewek super judes, tapi dia tidak pernah sanggup melihat wajahku nelangsa.

Waduuuuh… jam di dinding terus berdetak… tuk…tuk…tuk… aku makin panik. . Dari 10 soal remidi Fisika ini, baru seperempatnya selesai. Itupun masih belum lengkap, di tambah lagi aku nggak yakin dengan jawabanku ini 'maknyuss' apa nggak! Aku harus gimana? Aya nggak ikut remidi Fisika, sementara Rio ada di depan sana! Di depanku Cuma ada cewek itu! Cewek kelas sebelah yang kemarin juga ikut remidi kimia bersamaku! Apa aku minta contekkan dia? Huhh… tapi malu nih! Tengsin bo'! lagian, nich cewek tampangnya serem! Kayaknya lebih judes dari Aya! Tapi… Cuma dia harapanku! .
"Ssssst…", dengan suara lirih aku mencoba memanggilnya. Cewek itu menoleh ke arahku dengan wajah judesnya. Ngeri juga sih! Tapi, semua kengerian itu ku singkirkan demi jawaban Fisika. Aku menunjuk kertas-kertas yang ada di hadapannya dengan gerakan seminimal mungkin! Aku nggak mau ketahuan Pak Nur sedang mencotek. Cewek itu memandangku dengan pandangan menyebalkan! Mungkin, karena merasa punya nasib yang sama, akhirnya di gesernya lembar jawabanya hingga bisa terlihat olehku. .

Aku mencatat semua jawaban yang ada di kertasnya dengan kecepatan mobil Ferari terbaru. Aku memang paling cepat dalam urusan Copy and Paste jawaban! Aku hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk finishing jawabanku. Waktu masih terus bergulir. Kini aku sudah tidak panic lagi! Ternyata, cewek di depanku itu lumayan pinter! Eeeeemmm, ternyata dia manis juga yach? Hah..!! Ups! Manis? Masa' sih? Aduuuh… kok jadi bilang cewek judes itu manis sih? Aduh!! Ada-ada aja… .

"Anak-anak segera kumpulkan lembar jawaban kalian sesuai dengan kelas masing-masing!". Suara pak Nur membangunkanku dari pikiranku yang aneh-aneh! Aku segera beranjak dari tempat dudukku dan mengumpulkan lembar jawabannku. Huhh… capeek sekali! Untung saja hari ini mendung, tidak sepanas biasanya. Aku berjalan menyusuri koridor sekolah bersama Rio. Kami berjalan beriringan. Tidak sepatah kata pun keluar dari mulut kami. Sepertinya, kami memang terlalu lelah untuk berbicara setelah mengerjakan soal-soal itu. .
Akhirnya aku berpisah dengan Rio di tempat parkir motor. Rio menuju ke ruang OSIS untuk menyeleseikan beberapa proposal kegiatan di Ekstranya. Maklum, dia memang orang penting di OSIS. Aku men-starter motorku. Tidak seperti biasa, aku berjalan pelan. Tidak tahu karena apa! .

Hujan menghadangku di tengah perjalanan dan memaksaku untuk berteduh di sebuah pertokoan. Huh.. dingin! Ku memandang orang-orang yang ada di sekelilingku. Ada banyak orang! Mulai dari pegawai, mahasiswa, anak-anak SMP, SMA daan… Hahh… apa? Cewek judes itu lagi? Kenapa aku ketemu dia terus-terusan sih? Oh iya, aku belum ngucapin terima kasih ke dia! Gimana nih? Apa aku harus ngomong? Aduuhh… kenapa aku jadi gugup gini yach? .
"Hai! Ma kasih buat yang tadi ya?", kataku dengan agak gugup. Dia hanya memandangku.
"Em, ngomong-ngomong rumah kamu dimana? Kok lewat daerah sini?", aku melanjutkan kata-kataku.
"Jalan Senopati", jawabnya singkat. Aduuuh cewek ini kok singkat banget ya ngomongnya? Emang ngomong itu bayar ya?
"Em, ternyata kita sering ketemu ya?", aku mencoba membuatnya bicara. Huh… tidak ada respon! Nih cewek!! Amit-amit deh judesnya!
"Eh, aku nanya loh! Kok kita sering ketemu ya?", ulangku. Cewek itu Cuma memandangku tanpa ekspresi!
Ampun dehg! Ni orang buatnya dari apa ya? "Oh, lagi sakit gigi ya? Kok ngomongnya simple banget?", aku masih terus mencoba untuk bisa mengeluarkan suaranya. Dia malah menatap tajam ke arahku!
"Eh, Oh, Sori mbak!". Aku takut juga diliatin kayak gitu.
Hujan sudah semakin reda. Aku ingin segera pulang ke rumah! Udah lapar banget!
"Mbak hujannya udah berenti nih? Nggak balik?', Tanyaku sopan.
Dia masih diam tanpa sepatah katapun. "Ya udah mbak! Aku balik dulu ya?", pamitku.
Aku segera beranjak menuju motorku.
 "Heiii…". Tiba-tiba ada suara dari belakang yang memanggilku, aku pun menoleh.
"Aku Pipik! Ma kasih buat obrolannya!", teriak suara yang tadi.
Hah? Obrolan? Dia aja nggak respect sama omonganku! Itukah yang disebut ngobrol olehnya? Aku Cuma tersenyum manis pada cewek judes yang ternyata manis sekali itu… 

Jangan abaikan suatu perbuatan baik, meski itu hanyalah senyuman
 22 Maret 2007

Big Mean!

Seminar Kecantikan 2011...
Bukan event pertama dimana aku berperan sebagai perangkai acara..
Event ini adalah event kesekian yang pernah aku rancang...
Tapi...
Entah kenapa di event kesekianku ini, aku justru baru merasa bahwa banyak sekali hal yang masih belum aku tau tentang penyusunan sebuah acara!
Yah, aku belajar banyak sekali di event satu ini!
Belajar tentang cuilan-cuilan ilmu untuk menuju seorang MASTER ORGANIZER!!
Oh God! Beruntung sekali bisa merancang event besar ini!
Pengalaman-pengalaman luar biasa bersama orang-orang hebat dan tulus dari hati...
Sekali lagi terima kasih... Panitia Seminar Kecantikan se-Jatim 2011.. :D
Salah satu kejadian yang mungkin ga akan pernah terlupa adalah moment dimana aku bertemua dengan guest star yang ditunggu-tunggu... Oki Setiana Dewi, pemeran Anna Althafunnisa di Film Ketika Cinta Bertasbih...
Bisa sedekat itu dengan salah satu tokoh idolaku bikin minder setengah mati...
Tau ga, selama perjalanan dari Juanda menuju ke kampus kami ngapain aja di mobil?
Yah, sempat ngobrol beberapa waktu untuk sekedar basa-basi sih, tapi setelah obrolan-obrolan diantara kami mulai lenyap, dia mulai tenggelam dengan ayat-ayat Al-Quran di tangannya...
Lalu, apa lagi yang kami lakukan dalam perjalanan pulang menuju Juanda sore harinya?
Setelah sibuk memberi tandatangan pada puluhan buku best seller karyanya dan kembali mengobrol dengan beberapa awak dalam mobil, dia pun tenggelam dalam doa-doa dan dzikir yang dinukil dari Nabi SAW, Al-Ma'tsurat..
Subhanallah...
Sungguh indah...
With Oki Setiana Dewi, Juanda International Airport Surabaya (yang lagi telpon itu manjernya Oki, Rida namanya) 
 Hmmm... Dekat-dekat dengan mahluk satu ini bikin hati jadi tentram...
Banyak hal yang bisa dicontoh dari gadis satu ini...
Sibuk, bukan alasan untuk meninggalkan KAJIAN al-quran!!
yah, semua harus proporsional...
Dunia dan akhirat...
*eaaaa
with Oki Setiana Dewi, RK 3.2 Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya

'bout me...

My photo
Lamongan, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
a future pharmacist... I'm learning more about many things!!