Pakde...

Pakde,
.
Nggak tau kenapa, malam tadi teringatmu pakde..
Semua canda, semua kebaikanmu..
Sampai saat ini rasanya masìh belum percaya, kau benar-benar sudah pergi..
3 tahun yang lalu..
.
Masih teringat jelas di hari terakhirmu, aku disana, memijat kakimu yang mulai dingin..
Ah, masih ku ingat juga, di saat-saat terakhirmu itu, kau masih membuat kami tertawa dengan candamu...
Namun, beberapa jam berselang dari tawa kami, tiba-tiba kau memejamkan matamu,
Dan malam itu, kau tertidur lelap, sangat lelap,
Bahkan tangisan kami pun tak sanggup membangunkanmu..
Kau telah bertemu Rabb kita, semoga Allah mengganjar semua amal ibadahmu dengan tempat yang paling indah disisiNya..
.
Tidak byk yg bs ku lakukan, hanya doa dr seorang keponakan agar kau diterima disisiNya..
Dan kita dapat berkumpul kembali di surgaNya...
.
Banyak hal yang ga bisa aku lupakan dari sosok pakde tertua di keluarga papaku ini..
Sebagai seorang yang diberi kelebhan banyak harta, dia selalu memberi, dan tanpa pamrih..
Bahkan banyak orang yang tidak tahu jika selama ini dia yang memberi..
Pakdeku hampir tidak pernah membicrakan apa yang pernah dia beri dan lakukan pada orang lain..
Aku baru tau banyak justru setelah beliau meninggal dan dibicarakan banyak orang tentang kebaikannya selama ini..
Dia pekerja keras, dermawan, baik hati, dan menyenangkan..
.
Tribute to H. Dahlan Maksum, my beloved pakde..
Meninggal bulan januari 2008 di RS Darmo Surabaya karena kanker paru-paru..